Ketua Umum IWO, H. Teuku Yudhistira Adi Nugraha, menegaskan bahwa Rakernas kali ini sangat istimewa. “IWO telah berusia 13 tahun sejak dideklarasikan di Kebon Sirih, Jakarta Pusat pada 8 Agustus 2012 lalu. Rakernas ini akan menjadi ajang silaturahmi serta membahas program kerja ke depan,” terang Yudhis. Sabtu (25/10/2025).
Ia juga menekankan kembali identitas IWO sebagai organisasi profesi yang independen, demokratis, dan terbuka, bukan organisasi sosial politik. Ratusan anggota diharapkan akan memadati acara selama dua hari tersebut.
Pesan Pendiri: "Kumpulkan yang Tercecer"
Sambutan positif dan pesan mendalam disampaikan oleh salah satu pendiri IWO, Witanto. Menyambut baik digelarnya Rakernas, Witanto berharap acara ini menjadi wadah merencanakan langkah IWO yang lebih baik.
Pria kelahiran Sleman, DIY, ini menyampaikan pesan persatuan terkait dinamika organisasi yang dianggap lumrah. "Dinamika dalam sebuah organisasi adalah hal yang lumrah. Perbedaan pendapat adalah rahmat dari Tuhan," ujar Witanto.
Ia berpesan agar perbedaan jangan dijadikan penghalang, apalagi untuk saling memusuhi. Sebaliknya, perbedaan harus menjadi kekuatan untuk meraih persatuan dan kerukunan.
"Kumpulkan yang tercecer, sapa yang terlupa, jemput yang tertinggal dan bawa yang setia," pungkasnya, memberikan penekanan kuat pada semangat merangkul seluruh elemen dalam tubuh IWO.
Dari daerah, Ketua PD IWO Kabupaten Indramayu, Kang Supardi atau biasa disebut Kakang Prabu bersama Sekretaris Iman Teguh Santosa, menyatakan kesiapan mereka untuk hadir dan mendukung penuh kesuksesan Rakernas di Jakarta.
"Red"